![]() | ![]() | ![]() |
Selasa, 14 September 2010 09:39 (harian batam pos) |
TANJUNGPINANG(BP)— Setelah ”bercerai” dari Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stisipol) Raja Haji Tanjungpinang akhirnya kembali berdiri sendiri menyusul terbitnya SK Mendiknas No 132/D/O/2010 tanggal 7 September 2010 yang ditandatangani Dirjen Dikti, Djoko Santoso. Berdasarkan SK Mendiknas tersebut, Stisipol memiliki tiga program studi, yaitu Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Pemerintahan dan Sosiologi. Terkait dengan pengukuhan kembali Stisipol Raja Haji Tanjungpinang itu, Koordinator Kopertis X Sumbar, Riau, Jambi Kepri, Prof DR H Elfindri, SE,MA mengharapkan Stisipol dapat lebih berkembang dan menjadi semakin baik ke depannya. Hal ini bisa dilakukan dan tergantung dari para dosennya, dari proses belajar mengajarnya dan lainnya. Menjawab pertanyaan tentang belum berhasilnya perjuangan UMRAH menjadi perguruan tinggi negeri (PTN), Elfindri mengatakan, untuk menjadi PTN banyak persyaratannya dan mungkin ada persyaratan yang belum dilengkapi. Untuk itu harus ada upaya yang lebih keras dan meyakinkan supaya bisa menjadi PTN. Dalam kesempatan terpisah Ketua Stisipol Raja Haji, Zamzami A Karim MA mengaku sangat berbahagia atas terbitnya SK Mendiknas yang mengukuhkan kembali tegaknya Stisipol sebagai perguruan tinggi swasta yang mandiri di Tanjungpinang. Setelah kembali berdiri sendiri, mereka akan berupaya lebih keras dan berencana untuk membuka program studi baru yang sebelumnya sudah dirancang yaitu program studi Ilmu Administrasi Niaga dan Ilmu Komunikasi. Kedua program studi tersebut sebelumnya sudah pernah dirancang, namun urung dilakukan menyusul bergabungnya Stisipol dengan Politeknik Batam yang kemudian melahirkan UMRAH. Sebagai salah satu perguruan tinggi tertua di Kepri, Stisipol kini memiliki sekitar 40-an orang dosen yang nyaris seluruhnya sudah berstatus master atau S2. Selain itu, seorang di antaranya sudah S3, yakni DR yaitu Suhardi Mukhlis dan 3 orang lainnya lagi sedang menyelesaikan S3. ‘’Peningkatkan kualitas dosen menjadi salah satu prioritas yang kita laksanakan dan akan terus dilaksanakan. Apalagi setelah dikukuhkan kembali oleh Mendiknas, pengukuhan ini sangat kita syukuri namun menjadi tantangan agar kita berupaya lebih keras. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kepri,” kata Zamzami A Karim. Ditambahkannya, saat ini Stisipol memiliki sekitar 1500-an orang mahasiswa dan sekitar 600-an orang alumni. Umumnya, alumni Stisipol berkarir di pemerintahan dan sejumlah diantaranya sekarang menduduki jabatan struktural yang strategis. Mulai dari lurah, camat, kepala dinas, asisten dan lain-lain. Salah seorang mahasiswa Stisipol Raja Haji, Indra menyambut gembira pengukuhan kembali Stisipol sebagai perguruan tinggi swasta yang berdiri sendiri. Dia yakin, kampusnya akan berkembang lagi. (git) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar